Jumat, 18 Februari 2011

Yang ternyata sulit, tapi bukanlah mustahil.....

Kenapa harus ada kata "jatuh" sebelum kata "cinta"? Padahal dua kata itu sangat berlawanan maknanya. Kata "jatuh" beraura negatif. Siapa pun yang terjatuh pasti akan terluka atau merasakan rasa sakit. Sementara kata "cinta", beraura positif. Siapa pun yang merasakannya pasti akan bahagia.

Kenapa kata "jatuh" dan "cinta" itu digabung? Apa mungkin untuk menggambarkan dua perasaan yang saling betolak belakang? Jika cinta seseorang berbalas cinta pula dari orang yang dicintainya, maka kisahnya akan berujung sebuah kebahagiaan. Namun sebaliknya, jika cinta seseorang bertepuk sebelah tangan, maka kisahnya mungkin berujung sebuah kesedihan yang mungkin akan berlanjut kisah pejuang cinta dengan semangat bahwa cinta harus diperjuangkan atau dengan kisah keikhlasan melepas sang pujaan dengan alasan bahwa cinta tak harus memiliki.

Kembali ke bagian awal, bahwa cinta itu berawal dari pandangan mata, maka biasanya, yang menyebabkan jatuh cinta adalah segala sesuatu yang bisa dirasakan secara fisik semisal ketampanan atau kecantikan, kecocokan sifat, dan sebagainya. Namun sudah menjadi sunnatullah bahwa segala sesuatu di dalam hidup ini pasti berubah-ubah. Maka penyebab jatuh cinta yang berupa fisik itu pastinya akan berubah pula. Yang cantik dan tampan, lambat laun akan hilang. sifat dan sikap pun mungkin akan berubah secara perlahan mengikuti situasi dan kondisi. Karenya mungkin jatuh cinta akan jauh lebih mudah daripada mempertahankannya.

Membangkitkan cinta mungkin kebalikan dari jatuh cinta. Jika jatuh cinta penyebabnya dari luar diri seseorang berupa apa yang dilihat atau dirasakan, maka membangkitkan cinta bersumber dari dalam diri seseorang tanpa terpengaruh apa yang dilihat dan apa yang dirasakan. Tak kan jatuh cinta seseorang yang tak menemukan keindahan dan merasakan keindahan. Sedangkan seseorang yang membangkitkan cinta akan selalu menemukan bahwa apa yang dilihatnya, apa yang dirasakannya adalah keindahan dan kebaikan. Jika tidak, dia akan berusaha untuk menjadikannya indah dan baik dengan cara yang indah dan baik pula.

Seandainya kita sudah bisa membangkitkan cinta, mungkin kita kan mudah untuk mengamalkan bait-bait ini ...


aku mencintaimu, maka kau menjadi cantik
tak perlu lagi aku melirik
apalagi membidik
bila ada yang datang pun pasti kutampik
karena tak ada lagi ruang berbilik
di hatiku dan di waktuku yang terus berdetik

aku mencintaimu, maka kau terlihat anggun
membuatku selalu tertegun
menatapmu laksana tersiram embun
yang terkumpul dari ujung-ujung dedaun
pergi sudah gelisahku ke ilalang rimbun
yang tinggal hanya kebahagiaan menahun

aku mencintaimu, maka kau berparas jelita
tanpa perlu ada mahkota
tanpa perlu gaun para putri raja
tanpa perlu riasan pipi merona
karena apa yang kau punya
menenggelamkan segalanya

tak ingin aku mencintaimu karena kau cantik
karena sang waktu akan membuatmu menarik

tak ingin aku mencintaimu karena kau anggun
karena aku tak bisa menikmatinya lagi ketika mataku rabun

tak ingin aku mencintaimu karena kau berparas jelita
karena perjalanan masa kan segera memudarkannya...

Sumber: http://www.eramuslim.com

0 komentar:

Posting Komentar