Kamis, 29 Juni 2017

Jika Datang Maaf maka Maafkanlah

Apa yang terpikir oleh kita, bila sebuah amanah atau sebuah tugas tak kita tuntaskan dengan semestinya.

Apa lagi yang terpikirkan oleh seseorang yang sudah lelah dengan semua alasan dan tak mampu lagi memperbaiki semuanya.

Yah, mungkin hanya sebuah kata "Maaf"lah yang mampu untuk terpikir saat itu.

Tapi apa dibenarkan, apabila kita mulai kehilangan makna dari kata "Maaf" itu sendiri oleh sebab kata itu sering kita dengar ?!. 

Walaupun Tuhan Maha Pemaafpun.

Pagi buta, ditengah berkecamuknya berbagai perasaan dan pikiran. Saya teringat sebuah kutipan dari novel atau bacaan yang entah kapan dimana atau bahkan judulnya saja, tidak saya ingat. Tentang sebuah kata yang harusnya sakral dan mampu mewakili segalanya. 

Maaf..
Satu kata yang selalu berhasil membuktikan diri ini masih manusia.

Maaf..
Nurani bersih yang merasa berdosa dan ingin untuk dimaafkan.

Maaf..
Kebesaran hati untuk lebih dahulu mengucapkan. Menyatukan dan meruntuhkan dinding ego di hati.

Maaf..
Mulai dari dirimu sendiri, percayalah dengan ketetapan yang telah Allah janjikan. Rizki, Jodoh, Hidup dan Mati. Berhenti menyalahkan dirimu.

Maaf..
Maafkanlah..